Pertengahan tahun ini aku memang sangat disibukkan dengan
berbagai macam kegiatan social yang luar biasa menambah pengalaman hidupku.
Seperti halnya di hari LANSIA tahun ini, aku mendapat kepercayaan menemani para
lansia untuk merayakannya dengan berbagai macam kegiatan, dari bakti social
hingga wisata religi. Dari berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh para
lansia, aku kagum dengan semangatnya, kadang semangat yang membara itu tidak
diimbangi dengan kondisi fisiknya. Tapi banyak pelajaran positif yang bisa aku
ambil selama mendampingi para lansia, semangat hidupnya terutama.
Perlu kesabaran ekstra
Bukan hal yang mudah mendampingi para lansia, harus
dibutuhkan kesabaran ekstra. Apapun yang diputuskan pada saat perencanaan mungkin
bagi kita merupakan keputusan final, tapi tidak bagi para lansia. Keputusan
yang bagiku itu sudah final, itu masih bisa berubah sesuai keinginan mereka.
Jadi ya bisa dibayangkan betapa ribetnya. Contoh misalnya, perencanaan tujuan
wisata religi, kalau kita mau mengadakan wisata religi pastinya tujuan sudah
ditentukan sebelumnya jadi kita nggak bingung ditengah jalan. Nah, kalau para
lansia ini lucu,tujuan yang sudah ditentukan bisa berubah total. Berikut jadwal
waktu berkunjung di masing-masing lokasi wisata. Bahkan ada beberapa lansia
yang tidak mau pulang karena merasa nyaman di tempat wisata tersebut. Intinya
masih mudah mengatur anak TK.
Berantem
Aku pikir yang namanya lansia akur-akur dan aman-aman saja,
tetapi aku salah, justru mereka ya seperti anak kecil, suka berantem juga antar
sesama lansia, memang tidak sampai pukul-pukulan atau jambak-jambakan (kata
orang Jawa). Biar pun Cuma sebentar dan akhirnya berbaikan lagi. Padahal
masalahnya juga sepele, kebanyakan hanya salah komunikasi, maklum antar sesama
orang tua.
Nggak mau diatur
Nah kalau yang satu ini perlu kesabaran yang lumayan ekstra,
kita betul-betul harus ngemong. Misalkan kita buat aturan kalau habis Shalat
Dhuhur harus langsung naik ke dalam bus, biar nanti tidak ketinggalan, tapi
tetap aja ada yang sampai tertidur di musholla, terus ada lagi, kita
sudah mengumumkan sebelum masuk ke bus ke toilet dulu biar nanti nggak berhenti
ditengah jalan, tapi malah lebih parah, begitu bus mau jalan, ada saja yang mau
ke toilet karena sudah kebelet pipis.
Tapi dibalik itu semua aku sayang sekali dengan para lansia
ini, banyak pengalaman hidup yang dibagikan kepadaku sebagai bekal kehidupanku
selanjutnya bersama anak dan suamiku. Nenek , Oma, Mbah, Opung aku gak
kapok untuk nemenin lagi kalau ada acara
lagi. Panggil aku lagi ya buat nemenin kalian semua… aku selalu berdoa semoga kalian semua diberi
umur panjang dan kesehatan sehingga kita bisa bertemu lagi di lain acara. Amin.
0 comments:
Post a Comment