Monday, June 4, 2012

IBU MERTUAKU, IDOLAKU



Ibu mertuaku merupakan sosok wanita kedua (setelah ibuku) yang sangat berpengaruh dalam kehidupanku. Aku banyak sekali mendapat ilmu-ilmu kehidupan dari beliau.  Aku sangat berterimakasih kepada beliau karena secara tidak langsung beliau telah membantu proses pendewasaan pola pikirku. Alhamdulillah sekali, Allah swt memberiku ibu mertua yang sangat baik dalam membimbing aku. Sebab setahuku tidak banyak menantu yang mempunyai hubungan haromonis dengan ibu mertuanya seperti aku.

Ibuku Teman diskusiku yang Jago masak

Jujur saja aku kalau sudah bertemu dengan ibu mertuaku aku jadi betah tinggal dirumah beliau, bawaannya pinginnya “ngrumpi “ dan bercanda saja. Kita biasa ngobrolin apa saja yang sedang “in” saat itu, kemudian kita diskusikan semua yang kita obrolin. Bahkan kadang hingga larut malam. Pokoknya kalau aku sudah berkunjung ke rumah beliau, subhanallah heboh sekali suasananya penuh gelak tawa. Kalau enggak di ruang keluarga, ya didapur tempat mangkalku dan ibuku kalau ngobrol.
Ibu mertuaku sangat tahu bahwasannya aku masih malas memasak tetapi ibu mertuaku sangat tahu juga usahaku untuk pantang menyerah dalam hal belajar memasak. Makanya kalau aku pulang ke rumah beliau aku selalu menawarkan diri untuk bersih-bersih rumah beliau saja dari pada memasak (ibu kurang telaten bersih-bersih rumah). Alhamdulillah ibu sangat tahu akal bulusku, dan biasanya beliau sedikit bercanda “ya kita bagi tugas ya, ibu didapur mbak (biasa ibu panggil aku) bersih-bersih ruang tamu…”

 Dulu awal pertama aku masuk dalam anggota keluarga suamiku, aku sempat berterus terang ke ibu mertuaku kalau  aku orangnya paling anti pati masuk dapur. Sedikit kena omelan sih “iya” tapi bukan aku namanya kalau patah semangat. Kemudian dengan rayuan-rayuan serta jurus jitu akhirnya aku berhasil meyakinkan ibu mertuaku untuk mengajariku beberapa resep andalannya. (Ibu mertuaku jago masak). Bahkan aku tidak segan-segan menelpon beliau kalau mau memasak dengan menu yang aneh-aneh, untuk sekedar meminta resepnya berikut sekalian mengajarinya.

Untuk masalah pribadi aku cenderung lebih dekat untuk berbicara ke ibu mertuaku, mungkin karena ibu mertuaku orangnya to the point kalau mengatakan sesuatu. Sehingga enak didengar di telinga. Kadang aku malah sudah nggak mikirin itu ibu mertuaku atau ibu kandungku lagi. Bagiku sama saja. Aku sama-sama menyayangi keduanya. Sebab keduanya sangatlah berarti dalam kehidupanku..

Mudah-mudahan Allah selalu memberikan kepada beliau kebahagiaan lahir dan batin dunia akhirat, usia panjang, serta diberikan kesehatan… amin

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Theme images by andynwt. Powered by Blogger.
 

© TULISAN BUNDA, All Rights Reserved
Design by Dzignine and Conceptual photography