Ibu mertuaku merupakan sosok
wanita kedua (setelah ibuku) yang sangat berpengaruh dalam kehidupanku. Aku banyak
sekali mendapat ilmu-ilmu kehidupan dari beliau. Aku sangat berterimakasih kepada beliau
karena secara tidak langsung beliau telah membantu proses pendewasaan pola
pikirku. Alhamdulillah sekali, Allah swt memberiku ibu mertua yang sangat baik
dalam membimbing aku. Sebab setahuku tidak banyak menantu yang mempunyai
hubungan haromonis dengan ibu mertuanya seperti aku.
Ibuku Teman diskusiku yang
Jago masak
Jujur saja aku kalau sudah
bertemu dengan ibu mertuaku aku jadi betah tinggal dirumah beliau, bawaannya pinginnya “ngrumpi “ dan bercanda saja. Kita
biasa ngobrolin apa saja yang sedang “in” saat itu, kemudian kita diskusikan
semua yang kita obrolin. Bahkan kadang hingga larut malam. Pokoknya kalau aku
sudah berkunjung ke rumah beliau, subhanallah heboh sekali suasananya penuh
gelak tawa. Kalau enggak di ruang keluarga, ya didapur tempat mangkalku dan
ibuku kalau ngobrol.
Ibu mertuaku sangat tahu bahwasannya aku masih malas
memasak tetapi ibu mertuaku sangat tahu juga usahaku untuk pantang menyerah
dalam hal belajar memasak. Makanya kalau aku pulang ke rumah beliau aku selalu
menawarkan diri untuk bersih-bersih rumah beliau saja dari pada memasak (ibu kurang telaten bersih-bersih rumah).
Alhamdulillah ibu sangat tahu akal bulusku, dan biasanya beliau sedikit
bercanda “ya kita bagi tugas ya, ibu didapur mbak (biasa ibu panggil aku)
bersih-bersih ruang tamu…”
Dulu awal pertama aku masuk dalam anggota keluarga
suamiku, aku sempat berterus terang ke ibu mertuaku kalau aku orangnya paling anti pati masuk dapur. Sedikit
kena omelan sih “iya” tapi bukan aku namanya kalau patah semangat. Kemudian
dengan rayuan-rayuan serta jurus jitu akhirnya aku berhasil meyakinkan ibu
mertuaku untuk mengajariku beberapa resep andalannya. (Ibu mertuaku jago masak).
Bahkan aku tidak segan-segan menelpon beliau kalau mau memasak dengan menu yang
aneh-aneh, untuk sekedar meminta resepnya berikut sekalian mengajarinya.
Untuk masalah pribadi aku cenderung
lebih dekat untuk berbicara ke ibu mertuaku, mungkin karena ibu mertuaku
orangnya to the point kalau mengatakan sesuatu. Sehingga enak didengar di
telinga. Kadang aku malah sudah nggak mikirin itu ibu mertuaku atau ibu
kandungku lagi. Bagiku sama saja. Aku sama-sama menyayangi keduanya. Sebab keduanya
sangatlah berarti dalam kehidupanku..
Mudah-mudahan Allah selalu
memberikan kepada beliau kebahagiaan lahir dan batin dunia akhirat, usia panjang, serta diberikan
kesehatan… amin
0 comments:
Post a Comment